Pendekatan dan Strategi konsep ilmu, Tekhnologi, dan masayarakat dalam pengajaran IPS SD
Philip
Heath sebagaimana dipaparkan kembali oleh Richard C. remy (1990) mengemukakan
tiga alternative pendekatan atau strategi untuk menngembangkan ITM dalam
pengajaran IPS, yakni :
1.
Infusi
ITM kedalam mata pelajaran yang ada
Beberapa mata pelajaran yang mendasari pengajaran IPS,
seperti Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Tata Negara dan Sejarah
memberikan peluang, sebagai awadah untuk pembelajaran konsep ilmu, memberikan
peluang, sebagai wadah untuk pembelajran konsep ilmu, tekhnologi dan
masyarakat.
Keuntungan dari
pendekatan infuse ini ialah bahwa pembelajaran ITM dapat meningkatkan
integritas dan koherensi kurikulum yang ada sehingga model pembelajaran ini
dapat diterima sebagai bagian dari misi sekolah. Sedangkan kelemahannya sulit
memilih materi apa saja yang harus dibuang dari mata pelajaran tersebbut agar
ITM menempati tempat dalam mata pelajaran tersebut, strategi infusi ini tidak
memberikan kesempatan secara mendalam bagi topic – topic ITM.
2.
Perluasan
mata pelajaran yang ada
Untuk memudahkan dalam pemahaman materi ITM sebaiknya
para siswa dapat bermain peran sebagai pejabat pemerintah dan pemimipin
kelompok kepentingan. Kemudian diminta agar membuat keputusan tentang hal – hal
yang bertolak belakang diantara dua pilihan apakah membuka lapangan pekerjaan
atau menutup pabrik karena mencemari lingkungan.
Keuntungan dari pendekatan ini adalah peluang untuk
mengkaji topic ITM secara mendalam dengan mencari kesempatan bagaimana dan
kapan menampilkan materi ITM. Kelemahannya adalah keterbatasan serta pembahasan
yang diangkat atau yang dibicarakan dari topic – topic ITM yang sederhana.
3.
Pembuatan
mata pelajaran yang ada.
Keuntungan dari pendekatan ini adalah adanya kesempatan
untuk mengembangkan kajian secara terkait antara ilmu, tekhnologi dan
masayarakat secara mendalam dan berkelanjutan. Sehubungan dengan itu Heath
(1998) berpendapat bahwa pembelajaran dapat memberikan visibilitas dan
legitimasi yang tinggi terhadap topic kajjian baru. Namun kelemahannaya ialah
kurang tersusun sistematis sebagaimana mata pelajaran tradisonal. Dan kelemahan
lebih lanjut adalah sangat kompleksnya dalam pengorganisasian karena materinya
diambil dari berbagai disiplin ilmu yang beragam.
Apakah karakteristik dari program integrasi ITM dalam IPS
yang berhasil ?
Menurut Heath (1990), setidaknya ada empat cirri yaitu
sebagai berikut :
1. Hasilnya dinyatakan dengan jelas
Beberapa tujuan yang sangat relevan dengan pembelajaran
ITM adalah:
a. Melek ilmu dan teknologi
b. Membuat keputusan yang rasional yang
dapat digunakan dalam penelitian dan pemecahan masalah krusial
c. Kemampuan melakukan sintesa
informasi
d. Memahami kemajuan dalam IPTEK
merupakan bagian integral dari warisan masyarakat terdahulu
e. Sadar akan banyaknya pilihan untuk
berkarir dibidang ilmu dan teknologi
2. Mengembangkan organisasi yang efektif
Pengorganisasian
pembelajaran melalui startegi ini meliputi:
a. Mengklarifikasi isu-isu dan
identifikasi kejadian untuk pengambilan keputusan
b. Pengumpulan data empiris dan data
yang berkaitan dengan nilai
c. Pertimbangan alternative tindakan dan akibat-akibatnya
d. Identifikasi tindakan
e. Rencana tindakan
3. Sistem dukungan
System
dukungan merupakan sarana penting bagi kurikulum dan pengajaran ITM dan IPS.
System ini bukan hanya dapat membantu dan memecahka masalah dan konflik, namun
lebih jauh dapat pula melayani para siswqa dalam proses belajar mengajar.
Misalnya, pelayanan dalam mengenai sumber belajar, pelatihan, mengenai jenis
lapangan kerja yang sekaligus sebagai sumber materi pelajaran dan sebagainnya.
4. Strategi instruksional
Satu
unsure paling penting untuk mengintegrasikan IPA ke dalam IPS merupakan
strategi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir
siswa dan belajar antar disipilin ilmu serta ilmu serta isu – isu social yang
berkaitan ddengan masalah IPS. JA. Winter didalam pengajaran IPS ada
kriterinya, yaitu harus menarik sehingga siswa bias menikmatinya, menekannkan
pada pengajaran proses dari pada materi, mendorong siswa untuk mencari bahan
bacaan yang berkaitan dengan IPS yang tersedia diperustakaan serta meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan siswa. Oleh sebab itu, adanya peran siswa dalam
memadukan pembelajaran ITM kedalam IPS, merupakan peran sentral partisipasi
siswa dalam semua tahap pembelajaran, evaluasi, maupun, penerapannya dalam
kehidupan sehari – hari.
Suatu
cirri kegiatan belajar kelompok, simulasi, bermain peran, sosiodrama, merupakan
teknik – teknik pembelajaran yang sering kali dianjurkan dalam pengajaran
khusus untuk ITM.
0 Response to "Pendekatan dan Strategi konsep ilmu, Tekhnologi, dan masayarakat dalam pengajaran IPS SD"
Posting Komentar
terimakasih