-->

SAJAK BUAT MAMA (almarhumah)

kasih yang terpajang pada sorot matamu bersinar bagaikan Matahari mengalun bagi Puisi

tapi, barangkali Mama memang sebuah puisi yang diam tapi yang perkasa indah lembut

ah, lautan khayalan bersenandung berkelana tanpa peta - menyangkut pada potret-potret yang kuning, dan kisah lama, pada sepi yang saling menyentuh dan senandung itu, lagumu, laguku lagu kita anak kecilmu dulu elok, pintar, pemalu

(kata Mama kan ?)

gemar menyendiri melamun menatap bertanya tentang apa di balik kaki bukit tentang bulan pucat tentang Gamalama yang marah tentang mimpi-mimpi tentang cinta tentang..... hidup memang tumpukan hari, Mama yang berlari, berpacu, dengan waktu, denyut hati yang gelisah, luka dan sunyi di tengah tawa, sukacita.

inilah dia kini ingin memiliki keperkasaanmu selain cinta yang tak jemu-jemunya kau ajarkan membuatnya selalu bahagia oleh hidup yang seimbang lalu meskipun memang banyak yang tak sempat terucapkan timbunan sesal dan maaf timbunan sayang dan kasih tapi dari seberang sana kasih yang berbinar disorot matamu Matahari dan Puisi itu memandang dalam diam dan tersenyum
ah, begitu agung cintamu,
Mama

0 Response to "SAJAK BUAT MAMA (almarhumah)"

Posting Komentar

terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel